Dalam buku Nasha’ihul ‘ibad yang ditulis oleh Syeikh Nawawi Al-Bantani, dari Ibnu Abas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: Suatu hari pada Iblis laknatullah ditanyakan, ada berapa orang yang kau cintai dari ummatku? Iblis menjawab, “Ada sepuluh orang yang aku cintai.” Perinciannya yaitu:

Pertama, pemimpin yang zhalim. Zhalim terhadap rakyatnya. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang mendo’akan pemimpin yang zhalim, maka ia menghendaki Allah di durhakai di bumi-NYA.”

Kedua, orang yang sombong.

Ketiga, orang kaya yang tak peduli hartanya diperoleh, dan dikemanakan dibelanjakan.

Keempat, orang alim yang membenarkan kezhaliman seorang pemimpin.

Kelima, pedagang yang khianat, baik dalam timbangan, dan sebagainya.

Keenam, pedagang yang menimbun barang dagangannya.

Ketujuh, orang yang melakukan zina. Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian berzina, sebab didalamnya terdapat empat hal: menghilangkan kecantikan wajah, dapat memutuskan rezeki, dimurkai Allah, dan akan kekal dalam neraka.” [HR. Thabrani]

Kedelapan, orang yang makan riba.

Kesembilan, orang kikir yang tidak peduli darimana ia mendapatkan hartanya.

Kesepuluh, peminum khamr. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang meminum khamr, maka keluarlah cahaya keimanan dari perutnya.” [HR. Thabrani]

Lalu Rasululah SAW bertanya lagi pada Iblis, “Berapa orang musuhmu?”

Iblis menjawab, “Musuhku ada dua puluh.” Penjelasannya adalah:

Pertama, engkau, Muhammad SAW.

Kedua, orang alim yang mengamalkan ilmunya.

Ketiga, orang yang menghafalkan Al Qur’an, jika ia mengamalkan isinya.

Keempat, orang yang menyerukan azan untuk sholat lima waktu.

Kelima, orang yang mencintai fakir miskin dan anak yatim.

Keenam, orang yang memiliki hati yang penyayang.

Ketujuh, orang yang tawadhu dalam kebenaran.

Kedelapan, seorang pemuda yang tumbuh dalam ketaatan pada Allah SWT.

Kesembilan, orang yang makan makanan yang halal.

Kesepuluh, dua orang pemuda yang saling mencintai karena Allah SWT.

Kesebelas, orang yang menjaga sholat berjam’ah.

Kedua belas, orang yang bangun malam menegakkan sholat, sementara orang lain sedang terlelap.

Ketiga belas, orang yang menahan dirinya dari hal yang haram.

Keempat belas, orang yang menasehati saudaranya, sementara hatinya tidak ada sesuatu apapun.

Kelima belas, orang yang selalu berada dalam keadaan berwudhu.

Keenam belas, orang yang dermawan.

Ketujuh belas, orang yang baik akhlaqnya.

Kedelapan belas, orang yang membenarkan Tuhannya atas rezeki yang diberikan padanya.

Kesembilan belas, laki-laki yang berbuat baik pada janda-janda yang tertutup terhadap laki-laki asing. Utamanya pada janda miskin yang menutup dirinya dari laki-laki yang bukan mahramnya. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang berusaha membantu janda dan orang miskin, pahalanya seperti orang yang berjihad di jalan Allah atau orang yang shalat malam dan berpuasa di siang harinya.” [HR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim]

Keduapuluh, orang yang menyiapkan diri untuk kematian, dengan melakukan amal shaleh dan lain-lain.

Tulisan ini sebagai ikhtiar kita agar tak termasuk yang dicintai Iblis, tetapi biarlah menjadi musuhnya Iblis. Kapanpun dan dimanapun …

Wallahu a’lam.

#H-147_ Depok, 13 Juni 2020.