Sari Mulyani

Duluu, saya tidak suka pelajaran mengarang. Tetapi sejak bergabun di Gurusiana, saya ditantang menulis dan menulis. Enak juga juga jadi penulis.... Hmmmm, Trims...

Selengkapnya
Navigasi Web

MENYESAL MAYIT KARENA 5 PERKARA Tantangan menulis 365hari ke 160.

Pada ceramah Ustadz Abdul Shomad di Bandung baru-baru ini, mengatakan bahwa Mayit yang telah meninggal dunia itu penuh penyesalan karena lima perkara ini tak dilakukannya ketika hidup di dunia. Seandainya ia tahu dahulu, bahwa begitu besarnya pahala ini, maka pasti ia akan melakukannya.

Pertama, mengapa ia dulu tak bersedekah. Karena begitu besarnya pahala sedekah yang diketahui si Mayit itu. Tetapi hal itu, sudah terlambat untuk dilakukan oleh si Mayit.

Kedua, mengapa ia dulu tak mengajak kebaikan. Padahal pahala mengajak kebaikan begitu besarnya. Meski ia sering ke night club, tetapi mengapa tak mengajak kebaikan. Mayit itu menjadi menyesal sekali.

Ketiga, menyesal mayit ketika adzan berkumandang tak segera ke mesjid. Begitu tahu begitu besarnya kerunia Allah ketika adzan berkumandang, si mayit menyesali diri. Mengapa masih asiik dengan aktifitas-aktifitas yang mementingkan dunia, ketika adzan berkumandang. Kalau saja dahulu, segera ke mesjid ketika adzan berkumandang tentu ia tak begitu menyesalnya.

Keempat, mayit itu baru mengetahui bahwa meminta maaf pada orang lain atas kesalahannya itu memiliki pahala yang luar biasa besar di hadapan Allah SWT. Mayit itu menyesali diri, mengapa tak segera minta maaf atas kesalahan-kesalahan pada rekan, sahabat, dan keluarganya ketika masih hdiup di dunia.

Kelima, menyesal mayit ketika hidupnya tak pernah berdakwah. Padahal berdakwah itu bukan hanya kewajiban ustadz/ustadzah saja. Berdakwah itu kewajiban setiap manusia sebagai khalifah di muka bumi. Dengan jabatan yang dimiliki pun dapat melakukan dakwah. Dengan memberikan fasilitas untuk kepentingan pendidikan juga merupakan berdakwah.

Sebenarnya masih banyak lagi rasa penyesalan bagi si mayit atas semua yang telah diketahuinya di alam akhirat itu. Mengapa tak mengindahkan peringatan-peringatan yang diberikan dari Kitab Suci Al Qur’an yang terjaga kesuciannya itu, melalui Nabi Muhammad SAW.

Wallahu a’lam.

#H-160_ Depok, 28 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post