Manusia memiliki sifat Lupa yang merupakan fitrahnya sejak dulu. Allah menyebut sifat pelupa ini beberapa kali dalam Al Qur’anul Karim. Setidaknya tiga kali disebutkan sifat pelupa ini sering dilupakan manusia.

Pertama, manusia lupa kalau ia diciptakan dalam bentuk yang paling indah. Ini fitrah lupa pertama. Laqod kholaqnal in-saana fii ahsani taqwiim (sesungguhnya manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya). Sehingga masih mencari hal-hal lain demi mencapai kecantikan yang lain.

Kedua, manusia itu juga sering lupa dengan fokus diciptakanya di dunia, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT. Wamaa kholaqtul jinna wal insaa illa liya’buduun. (Tidak AKU ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku).

Ketiga, manusia memang diciptakan pelupa, sebagai bukan makhluk yang sempurna sepenuhnya dalam ingatan. Sering berbuat salah, dan melakukan kesalahan adalah salah satu sifat lupanya.

Tak semua jenis lupa itu buruk dan tercela. Diantara jenis lupa ini, ada kasih sayang Allah yang dicurahkan kepada manusia. Andai manusia tidak lupa, maka bagi yang merasakan sedih, akan terus-menerus sedih, karena tidak bisa melupakannya. Bisa berabe doong…

#H-151_ Depok, 19 Juni 2020.