Sewaktu menjadi mahasiswa Program Diploma Tiga, jurusan matematika, di Fakulkas MIPA Universitas Indonesia, bangga kami menjadi salah satu mahasiswanya. Kelas ini adalah crash programme dari sembilan Universitas di Indonesia yang secara khusus mencetak guru-guru Sekolah Menengah khusus untuk guru mata pelajaran Eksakta, Matematika-Fisika-Kimia dan Biologi. Jurusan Matematika hanya berjumlah 25 orang. Demikian juga dengan jurusan lain yang jumlahnya tak lebih dari 25 orang.

Kami tak saling kenal sebelumnya. Hanya melihat dan memantau dari jauh saja. Apalagi jika kuliah umum, semua jurusan bergabung disatu ruangan aula dengan mata kuliah yang sama. Perkenalan dimulai jika dosen meminta menyebutkan nama dan asal sekolah kami masing-masing. Namanya mahasiswa baru dan baru bertemu, kami saling menilai satu sama lain. Ada mahasiswa dan mahasiswi yang langsung “klop” sehingga tampak sangat akrab. Ada yang acuh, ada yang “rame”, ada yang malu-malu, dan ada juga “jutek”. Seorang mahasiswa yang sempet menyita perhatianku. Orangnya kalem, alim, ganteng. Kalau dinilai dengan skala 1 sampai 10, berada di angka 8.

Gayanya yang santai, dan selalu rapi dengan kemeja plus celana panjang yang serasi menambah point positif dimata para mahasiswi. Gesture-nya menawan orang yang melihat. Bicaranya juga, menarik orang-orang untuk menanggapinya. Namun setelah di dekati, ternyata… “aroma harum badan”nya… alah maaak, bikin pusing kepala dan mual yang tak tertahankan. Gak jadi deh buat kenalan lebih lanjut… Hmmm… gubrak!!!

#H-159_ Depok, 27 Juni 2020_Pentigraf (5)