Tak hanya berupa nama Gurusiana disebut. Namun penuh makna dan harapan. Gurusiana mewadahi para guru sebagai wahana menulis karya dan Curhatan hati. Sampai sejauh mana anda mengenal Gurusiana…

Bila sudah kecemplung di Gurusiana, ternyata tak hanya menulis yang menjadi kebiasaan. Tetapi juga kemampuan menganalisis menjadi meningkat. Bila menjelang petang, otak mulai berfikir kritis. Akan menulis apa yaa aku hari ini? Bukan tak mau menulis dan mengirim karya lebih awal. Namun, otak ini hanya mampu bekerja bila malam menjelang. Mulai menulis bila telah fokus. Mulai mengetik bila tak ada lagi pekerjaan yang harus dipenuhi.

Gurusiana sedikit demi sedikit mengeksiskan diri dimata guru-guru dan pegiat literasi. Bahkan sampai Bupati, walikota, kepala desa/dusun, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan sebagainya. Apalagi Pak CEO semuanya diajak untuk mengabdi di Gurusiana. Sebenarnya tak hanya Gurusiaba, ada mitranya Media Guru Indonesia.

Suatu malam menjelang, Gurusiana ngambek. Biasanya hanya ngambek dua atau tiga jam saja. Namun malam itu, 28 Juni 2020, ngambeknya begitu laamaa. Ditunggu hingga 23.59 WIB tak kunjung sembuh. Pukul 00.30 tak sembuh juga.Diintip hingga pukul 03.48 belum juga normal. Sampai pagi, pukul 06.15 tak kunjung sembuh. Namun pukul 6.30 baru itu si Gurusiana menunjukkan tanda-tanda kesembuhannya. Matahari pun mengintip kegundahan Gurusiana. Entah apa yang diperbuat para admin dan pak CEO Gurusiana sedemikian sehingga Gurusiana menjadi sembuh.

Ada rasa kecewa bila melewati tanggal hari itu tanpa menulis. Dalam hati semua kawan dan member Gurusiana berdo’a dengan khusyu’ Asemoga Bapak CEO Gurusiana memahami kegundaan hati para anggita Gurusiana. Terutama guru-guru yang menjalani tantangan menulis. Antara harap dan cemas, kami semua mempasrahkan apa pun yang ditawarkan. Sudah tak ada lagi keinginan menulis jika harus “terjun bebas”.

Atas kebaikan hati bapak CEO, dan para pendukung Gurusiana di WAG, akhirnya kami dapat membuat tulisan lagi di Gurusiana, tepat mulai puku 06.30 WIB. Tambahan lagi Bapak CEO memberikan keringanan tak “terjun bebas” saat itu. Tetapi dengan syarat menulis tulisan dua macam pada tanggal 29 Juni 2020, esoknya. Maka dengan sukacita, kupersembahkan dua tulisan. Satu berupa puisi dan satu lagi berupa tulisan kolom. Dengan tulisan yang kemarin jadi tiga tulisan deh. Gurusiana oh Gurusiana…

Wallahu a’lam.

#H-162_ Depok, 29 Juni 2020