Sari Mulyani

Duluu, saya tidak suka pelajaran mengarang. Tetapi sejak bergabun di Gurusiana, saya ditantang menulis dan menulis. Enak juga juga jadi penulis.... Hmmmm, Trims...

Selengkapnya
Navigasi Web
MURID TUNANETRA MASUK UI, Tantangan Menulis Gurusiana hari ke-89
FAUZI Dan RADITYA

MURID TUNANETRA MASUK UI, Tantangan Menulis Gurusiana hari ke-89

Begitu mendengar berita yang diterima SNMPTN, sebenarnya informasi seperti itu biasa saja dari tahun ke tahun. Yang diterima pun biasanya memang anak-anak yang nilai raportnya memang sudah bagus setiap semesternya. Namun rasanya kok kali ini beda. Ada yang istimewa SNMPTN kali ini, ketika ada anak inklusi yang diterima SNMPTN tahun 2020 itu.

Dari sederet murid SMAN 66 Jakarta, yang diterima SNMPTN terdapat dua orang murid kami, yang bernama Fauzi dan Raditya dari anak-anak inklusi. Fauzi diterima di Jurusan Fakultas, hukum Universitas Indonesia, dan Raditya diterima di Jurusan Bahasa Arab, FIB-Universitas Indonesia.

Meski mereka tuna netra, tetapi anak-anak itu memiliki semangat belajar yang tinggi. Cita-cita mereka tak kalah dengan cita-cita orang yang dengan penglihatan normal. Hal tersebut terlihat dari caranya mereka belajar. Sehari-hari mereka melanjutkan belajarnya, setelah pulang sekolah pukul 15.00. Kadang mereka belajar sampai pukul 17.00 dengan bapak/Ibu guru yang mendampingi belajar.

Perlakuan pada anak inklusi diberikan pelayanan lebih daripada anak-anak reguler yang lainnya. Ada waktu yang disediakan untuk melakukan pelayanan khusus, kalau muridnya meminta. Tak ada pemaksaan dalam belajarnya, mengalir saja.

“Saya mau masuk ke Fakultas Hukum UI, atau Fakultas Ekonomi UI, Bu…,” begitu jawab Fauzi dengan antusias ketika ditanya akan melanjutkan kemana.

Ternyata, kesampaian juga keinginan Fauzi itu. Fauzi itu, anaknya lebih agresif dalam belajar, semangat, dan berapi-api. Sementara itu, beda dengan Raditya, anaknya agak kalem dan sedikit pendiam. Keduanya anak yang pandai.

“Saya mau memilih jurusan Bahasa Inggris atau Bahasa Arab saja, Buu…,” jawab Radit ketika ditanya akan melanjutkan kemana.

Hasil ini merupakan cambuk bagi anak-anak reguler yang normal penglihatannya. Mereka saja, anak inklusi tunanetra, dapat mencapai kemampuan itu. Mengapa anak reguler tak bisa?! Harusnya lebih bisa. Mereka bisa punya semangat tinggi, harusnya murid-murid reguler itu pun bisa.

Semangat Fauzi dan Raditya semoga menjadikan murid-murid reguler lainnya menjadi lebih giat lagi dalam belajar meraih cita-citanya.

Semoga mereka bisa menuntaskan belajarnya di Universitas Indonesia itu, sesuai dengan cita-citan dan keinginannya kelak. Wallahu a’lam.

#H-89

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah...Itulan salah satu tanda betapa Allah Maha Adil.

16 Apr
Balas

Masya Allah...Itulan salah satu tanda betapa Allah Maha Adil.

16 Apr
Balas

Allah memberikan sesuatu kpd siapa yg dikehendakinya. Itulah janji Allah. Selamat juga buat gurunya yang luar biasa mendidik dan mengajar mereka.

21 Apr
Balas

Subhanallah.Senang rasanya ya bu.Ternyata mata hati nya dan smgat belajar nya lebih kuat. Smg bisa menyelesaikan sampai lulus UI. Aamiin

15 Apr
Balas



search

New Post