Sari Mulyani

Duluu, saya tidak suka pelajaran mengarang. Tetapi sejak bergabun di Gurusiana, saya ditantang menulis dan menulis. Enak juga juga jadi penulis.... Hmmmm, Trims...

Selengkapnya
Navigasi Web
FENOMENA GUNUNG ES SAAT COVID-19 Tantangan Menulis Gurusiana hari ke-90
Gunung Es

FENOMENA GUNUNG ES SAAT COVID-19 Tantangan Menulis Gurusiana hari ke-90

Kondisi masa WFH (work from home) dan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) menyebabkan semua orang harus mengisolasi diri di rumah saja. Hal ini dengan maksud agar kita dapat memutus rantai penyebaran Covid-19. Bagi orang yang berpenghasilan harian mungkin agak berat yaaa, bila harus di rumah saja, untuk menjalani kehidupan ini. Tak terkecuali seorang Ojol (Ojek online) atau Opang (ojek pangkalan).

Sesunggguhnya, yang tampak kesulitan itu bukan hanya ojol. Ojol hanya bagian permukaan gunung es. Bagi bawah gunung es masih banyak lagi. Banyak bidang usaha lain yang ikut menderita dengan adanya WFH dan PSBB ini. Misalnya saja yang ikut terdampak dengan adanya kondisi ini adalah perusahaan perhotelan dan wisata, tour and travel, guru les/privat, guru ngaji, pedagang kaki lima, pengusaha rumah makan, pedagang di Candi, bengkel, cucian mobil, tukang becak, objek wisata, pemulung, dan karyawan warung kopi/café, serta mall dan kios-kios.

Siapakah yang bertanggung jawab atas rezeki mereka? Tak ada! Mereka sendiri yang mengusahakan pemasukannya. Karena usaha mereka bergantung pada konsumen yang datang, . Tetapi, mereka tetap harus makan. Kemarin saja belum lama, sebiuah mall di Depok mem-PHK (Pemiutusan hubungan kerja) kepada Karyawannya. Mereka menangis sedih.

Tindakan Gubernur DKI Jakarta, berkolaborasi dengan Pangdam Jaya, dan juga Polda Metro Jaya untuk memperhatikan karyawan yang terdampak itu cukup melegakan. Mereka melakukan tindakan untuk memberikan bantuan pangan hingga di tingkat kelurahan. Tak ketinggalan pula bantuan kepada para petugas medis yang berada di garda terdepan penanganan Covid-19 ini. Mulai dari tempat tinggal (kost) yang tak diterima masyarakat, hingga supplay makanan sehat seperti madu dan lainnya.

“Terima kasih… Atas perhatiannya, Ibu / Bapak yang telah membantu kami…,” begitu mereka menyampaikan rasa terimakasihnya.

“Kami lelah, kami ingin beristirahat juga. Tolong bantu kami, dengan tetap di rumah dan tidak kemana-mana, serta cuci tangan dengan sabun. Semoga badai Covid-19 ini cepat berlalu,” demikian ucapan dan himbauan dari para tenaga-tenaga medis di Rumah Sakit.

Ayoo-lah semuanya kita dapat menolong tenaga medis itu, degnan hanya bermain di rumah dan taat pada aturan dan himbauan pemerintah.

Wallahu a’lam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya cukup tersentuh membaca uraian ibuk tersebut. Sangat renyah dibaca dan saya hanyut ke alam artikel yang ibuk tulis, bravo buk. Salam literasi

17 Apr
Balas

Semoga pandemi ini segera berakhir Bu.Tulisan yang luar biasa

16 Apr
Balas

Keren tulisannya bu Sari. Dibacanya enak dan mengalir. Padat informasi. Barakallah

17 Apr
Balas



search

New Post